MCB.Com (Kota Gorontalo) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangun (PPP) Kota Gorontalo mulai membuka pendaftaran bagi bakal calon walikota dan bakal calon wakil walikota. Tampak pendaftar pertama adalah Rum Pagau dan Rusli Monoarfa.
Rum Pagau mendaftar sebagai bakal calon walikota, sedangkan Rusli Monoarfa mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota. Kedatangan Rum Pagau dan Rusli Monoarfa disambut oleh Pengurus DPC PPP Kota Gorontalo yang diiringi alunan musik Handrah serta lantunan Shalawat Nabi. Suasananya pun tampak hikmat.
Mantan Bupati Bolaemo ini mengatakan, ia akan berpasangan dengan Rusli Monoarfa yang nota benenya sebagai Kader PPP. Diketahui bahwa perolehan suara PPP di DPRD Kota Gorontalo hanya memiliki tiga kursi. Itu artinya PPP harus berkoalisi untuk menggenapkan persyaratan 20 persen sebagaimana ketentuan undang-undang, atau minimal memiliki lima kursi.
Namun Rum Pagau berjanji akan menggandeng PDI-Perjuangan menggenapkan suara PPP, sehingga memenuhi syarat pencalonan pasangan calon. Hanya saja kata Rum Pagau, jika suatu saat PDI-Perjuangan tidak akan memberikan dukungan terhadap pasangan Rum Pagau dan Rusli Monoarfa, maka semua itu menjadi rahasia dan keputusan Allah SWT.
“Saya sudah molobi PPP. Saya sudah molobi PDI-Perjuangan. Kita sudah berikhtiar untuk molobi kedua partai ini. Jika partai ini tidak memberikan dukungan kepada saya, berarti Allah belum berikan ijin saya menjadi walikota,” ucapa Rum Pagau pada saat konferensi pers.
Ditanya, kenapa tidak memilih jalur independen? Secara tegas Rum Pagau menjawab, ia tidak suka jalur independen. Kata Rum Pagau, pemilihan walikota (Pilwako) mendatang akan berhadapan dengan calon dari partai politik.
“Lebih bagus kita menggunakan partai, karena ini memang hajatan partai politik. Namun kita harus memilih partai politik yang dia kasih rental dan mana partai politik yang butul-butul mendukung,” terangnya.
Menurut Rum pagau, PPP dan PDI-Perjuangan merupakan partai yang nasionalis dan religius. “Kalau PPP rumah besar umat Islam, PDI-Perjuangan rumahnya demokrasi. Kalau Rum Pagau rumah kita, Rum Pagau harapan kita,” canda Rum Pagau yang disambut tepukan tangan dan tawa oleh pengurus PPP dan para pengunjung.
Rum Pagau adalah lahir dari rahim Partai Golkar. Dia mantan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Boalemo. Terpilihnya Rum Pagau sebagai Bupati Boalemo periode 2012-2017 berkat Partai Golkar yang mencalonkannya. Namun jika saat ini Rum Pagau berhasil lolos calon walikota, berarti ia berani berhadapan dengan calon yang pernah membesarkannya.
Rum Pagau memiliki prinsip, bahwa memperjuangkan kebenaran dan kebaikan rakyat tak perlu sungkan. Ia memberi perumpamaan, melawan orang tua jangan langsung melawan. Orang tua, jangan ditantang, sebab akan beroleh dosa. “Cukup kita diam, tapi kebenaran harus kita jalankan,” urainya.
Jika Rum Pagau terpilih sebagai walikota, ia siap membenahi kota dengan program yang paling utama; “Penetapan pajak infrasturktur dengan mengembangkan Kota Gorontalo menjadi kota jasa”.
Sementara itu, Rusli Monoarfa mengatakan, Rum Pagau lebih intens dibanding calon lain. Makanya ia bersedia menjadi calon wakil walikota mendampingi Rum Pagau. Penilaian sangat sederhana, dimana Rum Pagau pernah berdampingan dengan wakilnya yang tidak sejalan dengan dia, namun Rum mampu bertahan dengan kondisi seperti itu. Bahkan periode ke-2 Rum masih bersedia berpasangan kembali, walaupun di tengah jalan pasangan tersebut harus ikhlas dicoret oleh KPU Boalemo.
Selain itu, Ketua Penjaringan DPC PPP Kota Gorontalo, Oktarjon Ilahude mengatakan, pendaftaran bakal calon walikota dan wakil walikota sesuai arahan DPRW PPP Provinsi Gorontalo, dijadwalkan mulai tanggal 3 sampai 10 Oktober 2017. “Yang mendaftar sebagai bakal calon walikota baru satu orang—Rum Pagau. Sedangkal bakal calon wakil walikota yang sudah mendaftar dari internal partai adalah Rivai Bukusu, Rolly Kadullah, dan Rusli Monoarfa,” tandasnya.* (01/02/16)
