“Gorontalo dikenal dengan adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan kitabulllah. Gorontalo dikenal dengan sebutan Serambi Madinah, tapi tidak menggambarkan Serambi Madinah yang menjadi kebanggan kita. Contohnya, ketika Shalat Subuh, banyak yang cuma tidur. Situasi dan kondisi Serambi Madinah hanya sekedar sebutan saja,” ujar Walikota Marten Taha dalam sambutannya pada acara temu silaturrahim dengan para Pengurus Osis MTs dan SMP se-Kota Gorontalo di Aula Kantor Walikota.
MCB.Com (Kota Gorontalo) – Menurut Walikota Marten Taha, berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui program nasional hingga tingkat daerah. Hal ini dimaksudkan dalam rangka mempersiapkan SDM yang punya pengetahuan, kompotensi, ketrampilan dan karakter kepribadian yang baik.
Dikatakan, pendidikan karakter sangat penting. Generasi saat ini adalah pewaris dan penghuni sah masa depan bangsa. Oleh karena itu penguatan karakter sangat penting bagi anak-anak.
Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini menambahkan, pendidikan bukan saja mentransformasi ilmu pengetahuan dan ketrampilan, tapi bermaksud pada pembentukan karakter anak. Full day school adalah kebijakan pemerintah pusat dalam rangka membina anak ke arah yang lebih baik.
Dengan kebijakan full day school kata Marten, dapat mengurangi dan meminimalisir tindakan kriminalitas, tauran, minuman keras, dan narkoba. Di Indonesia, sekitar 50 sampai 60 orang meninggal akibat narkoba.
Walikota Marten Taha Menggelar Silaturrahim dengan Pengurus Osis M.Ts dan SMP se-Kota Gorontalo
“Kita tidak mau anak-anak pewaris bangsa ini menjadi manusia yang tidak memiliki karakter. Anak-anak tidak bisa terlibat pada penggunaan obat terlarang, seperti narkoba. Ini akan merusak moral bangsa,” tegas Marten.
Selain itu, suami dari Jusmiaty Kiai Demak ini mengatakan, pemkot sedang menggalakkan gerakan subuh berjamaah. Gerakan ini dilakukan secara masif dengan maksud menggairahkan masyarakat untuk menjalankan syariat Islam. Jika tidak dilaksanakan secara masif, maka tidak berpengaruh pada masyarakat.
“Saya berharap agar 289 Masjid di Kota Gorontalo penuh dengan para jamaah. Gerakan Subuh berjamaah dicanangkan di Masjid Baiturrahim pertengahan 2016 lalu, yang diikuti oleh ribuan jamaah, termasuk siswa-siswi. Sudah muncul berbagai komunitas melalui gerakan subuh berjamaah. Selain menjalankan syariat Islam, gerakan subuh berjamaah menjadi wadah tempat silaturahim,” ungkapnya.
Namun demikian lelaki kelahihar Gorontalo, 29 agustus 1959 berharap, agar tetap menjaga kehidupan beragama. Hidup dalam keberagaman, suku, etnis, ras, dan golongan, tetap terjaga di Kota Gorontalo.
“Kita harus memberikan kesempatan kepada agama lain untuk memeluk agamanya masing-masing . Kita harus menjaga dalam kebersamaan, keharimonisan, rukun dan damai,” tandasnya. ** (MCB.01/02)
