Pencopotan Idris Rahim Tertutup Oleh Kepentingan

Share

Tweet

Share

Share

Email

Comments

MCB.COM (Gorontalo) – Konflik internal di tubuh Partai Amanat Nasional (PAN) semakin memanas. Konflik ini disebabkan pencopotan terhadap Idris Rahim sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Gorontalo oleh DPP yang dinilai tidak sesuai prosedur dan mekanisme partai.

Bahkan kedatangan Ketua Umum Zulkifli Hasan sewaktu menghadiri deklarasi pasangan Zainudin Hasan dan Adhan Dambea (23/9), disambut puluhan kader PAN yang mengatas namakan barisan penyelamat PAN Provinsi Gorontalo.

Sementara itu Idris Rahim seperti dilansir Gorontalo Post menyatakan, akan melawan Ketua Umum Zulkifli Hasan. Pasalnya, pemecatan DPP PAN terhadap dirinya tidak sesuai dengan mekanisme partai. Kata Idris, pencopotan terhadap kader PAN seharusnya melalui proses, yakni, teguran pertama, teguran kedua, dan teguran ketiga.

Kemudian urai Idris, dilanjutkan dengan klarifikasi. Anehnya, Idris Rahim mengaku tidak pernah  menerima proses atau mekanisme sebagaimana yang diatur dalam AD/ART. Oleh sebab itu, Idris Rahim akan menempuh langkah hukum ke Mahkamah Partai.

Lantas, apa pendapat DPP PAN soal pencopotan Idris Rahim sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Gorontalo? Berikut wawacara dengan salah satu Ketua DPP PAN, Agung Mozin (Amoz) dan MCB.COM.

MCB   : Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pak Agung

Amoz   : Wa’alaikumussalam Wr. Wb.

MCB   : Langsung saja pada pertanyaan Pak Agung. Apa pendapat anda tentang pencopotan terhadap Idris Rahim sebagai Ketua DPW PAN Provinsi Gorontalo?

Amoz   : Tindakan gegabah saja menurut saya. Sebenarnya ada agenda lain dari kader yang gagal pada muswil yang ingin meraihnya dengan cara-cara yang tidak terpuji. Secara organisasi hal itu tidak dibenarkan, dan bisa dipersoalkan agar menjadi pelajaran berharga bagi semua yang ingin berdemokrasi secara benar.

MCB   : Apa yang seharusnya dilakukan Idris Rahim atas pencopotan oleh DPP?

Amoz   : Bisa dipersoalkan ke Mahkamah Partai dan ke pengadilan jika ada yang merasa dirugikan secara politik atau secara organisatoris.

MCB   : Dasarnya untuk menggugat?

Amoz   : Coba buka AD/ART partai. Kalau bertentangan maka bisa dipersoalkan.

MCB   : Pak Agung melihatnya siapa yang salah?

Amoz   : Untuk mengukur yang salah dan benar dalam sebuah organisasi adalah AD/ART dan Pedoman Organisasi (PO). Coba dilihat siapa yang melanggar, maka dia yang salah dan bisa dihukum secara sosial, jika kita tidak mampu menghukum secara politik organisasi.

MCB   : Hukuman secara politik organisasi seperti apa maksudnya?

Amoz   : Baca saja di AD/ART. Bahwa itu bisa dibatalkan. Mahkamah Partai adalah forum para pencari keadilan di internal partai. Dan kalau tidak selesai masih ada pengadilan umum sebagai jalan terakhir yang dapat digunakan oleh pencari keadilan.

Kalau di pengadilan umum ini sebagai pilihan, maka dapat dipastikan akan memakan waktu yang panjang dan resikonya, PAN akan terancam tidak bisa ikut pemilu.

Sangat disayangkan kalau ini terjadi. Dan yang paling berat adalah hukuman sosial kepada PAN atau kepada kader PAN yang asosial.

MCB   : Mahkamah Partai bagian dari DPP. Kader PAN pesimis bisa menang di Mahkamah Partai. Pasti kalah. Pendapatnya?

Amoz   : Yach…, ke pengadilan dong. Paling berat akan dihukum oleh masyarakat dan tidak akan dipilih lagi.

MCB   : Kita berasumsi saja Pak Agung. Seandainya gugatan kader sampai pengadilan dan dinyatakan menang oleh pengadilan, takutnya DPP malah akan memecat kembali kader tersebut. Akibatnya, gugatan kader jadi sia-sia. Whahaha…. Komentar anda?

Amoz   : Buat seorang aktivis dan politisi, semua ada resiko. Kalau tidak ingin mengambil resiko, silahkan saja tidur dan makan hati sampai tua.

MCB   : Nah, apa pendapat anda terhadap ketua umum yang melanggar AD/ART?

Amoz   : Bisa dipersoalkan.

MCB   : Bagaimana menurut anda tentang pemahaman Ketua Umum DPP PAN terhadap AD/ART? 

Amoz   : Kepentingan telah menutup kebenaran AD/ART yang menjadi perjanjian atau kesepakatan bersama dalam organisasi.

MCB   : Apa latar belakang ketua umum mencopot Idris Rahim? Uang atau ada faktor lain?

Amoz   : Kalau latar belakang tanya langsung ke ketua umum, karena hanya dia dan Tuhan yang tau.

MCB   : Asumsi anda?

Amoz   : Saya hanya menyampaikan apa yang saya tau.

MCB   : Anda kecewa dengan sikap dengan Ketua Umum?

Amoz   : Biasa saja. Dalam politik jatuh dan bangun sudah biasa. Kecewa dan senang juga biasa. Mati berulang-ulang dalam politik juga hiburan buat yang mengaku aktivis.

MCB   : Ok. Terima kasih Pak Agung atas waktu dan kesempakatannya. Insya Allah akan bertemu kembali pada waktu dan kesempatan yang berbeda. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.  

Amoz   : Sama-sama. Terima kasih kembali. Wa’alaikumusslam Wr. Wb.      

Demikian wawancara MCB.COM bersama salah satu unsur Ketua DPP PAN, Agung Mozin via WhatsApp.

MCB.COM mendapatkan postingan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan pada akun facebooknya (24/9). Berikut petikannya;

Saya tidak ragu mengakui bahwa kepercayaan masyarakat terhadap partai politik terus menurun. Tapi perubahan harus dimulai. Harus ada yang menyalakan lilin dan berhenti mengutuk gelap.

Jalannya Cuma satu : Partai politik harus berbenah.

Selama 2 hari saya bertemu dengan saudara-saudaraku kader PAN di Gorontalo, Mamuju, Tarakan, Palangkaraya, sampai Banjarmasin. Disemua daerah pesan saya sama: Ayo berbenah. Jawab harapan masyarakat dengan kerja keras. Pastikan kita jadi solusi, bukan masalah.

Kami belum tentu yang terbaik. Tapi percayalah, kami terus berbenah. Mohon doa semoga ikhtiar perbaikan ini bermanfaat. ** (MCB.01/02)