MCB.Com (Bone Bolango) – Persoalan guru di Kabupaten Bone Bolango mendapat perhatian khusus dari para legislator Bone Bolango. Pasalnya, hampir semua kecamatan, baik TK hingga SMP mengalami kekurangan para pendidik. Hal ini dianggap oleh wakil rakyat sangat krusial dan perlu mendapatkan perhatian serius.
Informasi yang dihimpun MCB.Com di Kantor DPRD Bone Bolango, rencananya dalam waktu dekat Dinas Pendidikan akan diundang oleh DPRD. Para anggota dewan menilai bahwa telah terjadi kekurangan guru dan tidak meratanya penempatan para guru, terutama di wilayah terpencil Bone Pesisir dan Pinogu.
Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango, Ismail Huntua yang ditemui di ruang kerjanya, Senin (02/10), membenarkan persoalan kekurangan guru tersebut. Ia mejelaskan, saat ini dinas pendidikan sesuai dengan kewenangan tinggal mengelolah tiga jenjang pendidikan, yakni; TK, SD dan SMP.
Kepala Bidang Pembinaan dan Ketenagakerjaan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Bolango, Ismail Huntua.
“Kami di Kabupaten Bone Bolango terus terang kekurangan guru. Kalaupun kita lihat jenjang SD, hampir semua sekolah mengalami kekurangan guru, baik dari kecamatan yang paling ujung Bone sampai pada Bulango Ulu,” ungkap Ismail.
Dijelaskan, kekurangan guru setiap sekolah rata-rata dua sampai dengan empat orang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun kekuranga tersebut ditutupi oleh guru kontrak dan honor yang diangkat oleh dinas pendidikan melalui usulan sekolah sesuai kompetensinya.
Untuk jenjang TK kata Ismail, ditemukan seorang guru mengajar dua kelas, padahal seharusnya setiap satu kelas diajar oleh seorang guru. Lebih memprihatinkan lagi, yang mengajar justru guru honor. “Kedepan kami berharap ada perhatian dari pemerintah daerah agar bisa membuka peluang pengangkatan guru dalam rangka menutupi kekurangan guru saat ini,” pintanya.
Menurut Ismail, di level SMP Bone Bolango kekurangan guru Bahasa Indonesia, Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK), Seni Budaya, PPKN, dan Penjas. Inilah realita yang terjadi di lapangan.
“Setiap hari pun kami berhadapan dengan kepala sekolah sambil berdiskusi mencari solusi dan memikirkan pendidikan di sekolah tersebut agar berjalan maksimal dalam pemenuhan tenaga pendidik,” ujar Ismail
Ditempat yang sama Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Diknas Bone Bolango, Jalaludin menambahkan, berdasarkan data yang dikirimke BKD, khususnya guru kelas SD non PNS, sebanyak 317 orang, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) 27 orang, kemudian guru Penjas 34 orang. Sedangkan untuk guru TK totalnya non PNS 243 orang.
“Dari 130 jumlah SD di Bone Bolango mengalami kekurangan guru—khusus guru kelas mencapai 317 orang, belum termasuk guru mata pelajaran PAI dan Penjas. Sedangkan untuk jenjang SMP, masih sangat kurang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, TIK, dan Seni Budaya,” tandasnya.(01.02/17)
