MCB.Com (Kota Gorontalo) – Sejak dinyatakan rusak salah satu mesin pompa air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), krisis air bersih menjadi persoalan serius di beberapa kelurahan. Mobil tangki pengangkut air bersih yang disediakan sebagai alternatif pendistribusian, justru tidak sesuai dengan harapan.
Pasalnya, warga yang sering melakukan pembayaran setiap bulan terkadang tidak mendapat jatah pembagian air. Parahnya lagi, sebagian warga menuturkan, mobil tangki tersebut diduga melakukan pungutan setiap kali mendistribusikan air sebesar 50 ribu rupiah.
“Ini oto kalau ada doi, dorang mo isi torang pe gelong deng Loyang. Kalau tidak ada doi, dorang cuma mo lewat. Kadang-kadang loyang, ember so ta jejer di jalan cuma dorang lewat kasana dengan alasan alasan nanti mo bale, kendati tidak ada. Dorang Cuma mo ba isi yang ba kase doi deng kena dorang pe keluarga,” ujar salah satu warga yang namanya enggan disebutkan.
Dari hasil pantauan MCB.Com, memang banyak penuturan warga mengeluhkan keberadaan mobil tangki yang terkesan pilih kasih dalam pembagian air pada warga. Buktinya, masih banyak warga memilih untuk mengambil air sumur dengan jarak tempuh yang cukup jauh.
Kejadian tersebut sudah sering kali terjadi sejak kiris air di Pohe. Setiap sorenya mereka berbondong-bondong mengeluarkan satu per satu loyang, ember, gelong, sampai dengan tong berukuran mini di tepi jalan. Namun tidak semua dilayani, hanya orang-orang tertentu saja.
Direktur PDAM saat ditemui MCB.Com, tidak berada di tempat. “Maaf, pak Dirut barusan keluar dengan mobil yang satu. Soalnya mobilnya masih ada. Kemungkinan hanya keluar sebentar. Nanti balik lagi sebentar,” kata salah satu security.
Walikota Gorontalo, Marten Taha saat dikonfirmasi adanya pembayaran dalam pendistribusian air dari mobil tangki, Senin (06/11) mengatakan, pendistribusian air tidak dipunggut biaya sesenpun.
“Saya bilang kepada pihak PDAM, melihat kondisi ini alangkah baiknya pihak PDAM membantu masyarakat yang membutuhkan air dengan konpensasinya jangan dibayar air tersebut,” kata Marten.
Memang kata Marten, pendistribusian air bersih tersebut sebenarnya hanya dikhususkan untuk para pelanggan PDAM. “Tetapi selama ini orang yang bukan pelanggan tetap mendapatkan pasokan air yang didistribusikan oleh pihak PDAM,” jelasnya.* (01/17)
