“Idris Rahim (IR) bukan skala prioritas kandidat calon wakil gubernur pendamping Rusli Habibie (RH). Jika terdapat lima calon wakil gubernur pendamping RH, maka Pak Idris urutan ke lima,” ungkap Ketua AMPI Provinsi Gorontalo, Maman Djakaria.”
MediaCerdasBangsa.Com – Gorontalo Teka-teki siapa Bakal Calon Wakil Gubernur Rusli Habibie (RH) hingga kini masih penuh tanda tanya. Desakan dari Barisan Pemuda Golkar agar RH segera menetapkan wakilnya belum juga kunjung ditetapkan. Apa pasalnya?
Informasi yang dihimpun mediacerdasbangsa.com, RH hingga kini belum mendapatkan rekomendasi DPP Partai Golkar sebagai Calon Gubernur, sebab Golkar masih fokus persiapan melaksanakan Munas (Musyawarah Nasional). Dan hasil kepengurusan hasil Munas tersebut yang akan merekomendasikan calon gubernur dari Partai Golkar.
Sementara desakan Barisan Pemuda Golkar terhadap RH untuk segera menetapkan wakilnya, belum juga mendapat respon dari orang nomor satu di Provinsi Gorontalo.
Wakil ketua DPD Partai Golkar, Maman Djakaria menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan beberapa kandidat pendamping RH sebagai calon skala prioritas. Misalnya dari Birokrat, Winarni Monoarfa dan Weni Liputo. Sedangkan dari nternal Golkar sendiri Maman menyebut, Sun Biki, Rustam Akili, Rum Pagau, Marten Taha, Syarif Mbuinga.
Kenapa Idris Rahim tidak diprioritaskan sebagai pendaping RH? “Kak Idi (Panggilan akrab Idris Rahim-red) terlalu lama menentukan sikap. Bahkan tanpa Kak Idipun RH bisa memenangkan pertarungan ini, siapapun pasangan RH,” urai Maman percaya diri.
Bahkan menurut Maman, hasil survei pada pilgub periode lalu, kontribusi suara yang disumbang IR atas kemenangan NKRI, hanya dua persen. “Jadi tidak benar Kak Idi itu punya peran besar perolehan suara kemenangan NKRI seperti yang dikembangkan saat ini,” papar aktifis yang cukup vokal ini kepada mediacerdasbangsa.com
Apalagi kata Maman, sepertinya Idris Rahim mempertontonkan pertemuannya dengan Fadel Mohammad (FM) yang diketahui RH dan FM hubungannya kurang harmonis. Hal itu menambah kurang simpatinya kader Golkar terhadap IR. **(AMH/02)
