MCB.Com (Gorontalo) – Sorotan terhadap Bupati Nelson Pomalingo atas kinerjanya saat ini yang dituding lebih banyak keluar daerah ketimbang mengurus rakyat, justru mengundang simpati rakyat. Tudingan tersebut dinilai sangat tidak obtektif dan terkesan tendensius.
Hal tersebut menjadi ajang obrolan warga yang berhasil dihimpun MCB.Com di warung kopi. Terungkap beberapa kasus korupsi selama kepemimpinan sebelum Nelson. Misalnya, kasus korupsi Pentadio Resort, kasus korupsi pembangunan gedung DPRD Kabupaten Gorontalo, dan mungkin masih banyak lagi kasus yang belum terungkap.
Kadang, mudah orang menilai orang lain tidak baik, sementara diri sendiri mungkin lebih buruk dari yang orang dituduhnya. “Itu namanya seperti peribahasa, nyamuk di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak tampak,” timpal Yusran pada saat obrolan di warung kopi beberapa waktu lalu.
Kalau cuma mau, boleh jadi Bupati Nelson membuka aib kepemimpinan sebelumnya. Pasti banyak yang dia tau, dan sangat mudah baginya untuk beroleh data ketimpangan tersebut. Namun Nelson enggan membukanya.
Deklarator Pembentukan Provinsi Gorontalo ini ketika berbincang-bincang bersama sejumlah awak media di rumah dinas bupati, ia tak mau menyinggung soal kasus Pentadio Resort dan kasus pembangunan gedung DPRD Kabupaten Gorontalo.
“Tugas saya hanya memperbaiki dan menjalankan program untuk kepentingan rakyat. Lihat saja kondisi Pentadio Resort yang menarik para wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Silahkan anda lihat sendiri,” ungkap Nelson.
Nelson tak mau menghabiskan waktu meladeni nyinyiran orang lain soal kinerjanya. Ia lebih fokus membangun dan memenuhi kepentingan masyarakat, termasuk mendatangkan para investor demi peningkatkan perekonomian rakyat Kabupaten Gorontalo. “Biarlah rakyat yang menilainya, sebab mereka (rakyat) yang merasakan apa yang saya kerjakan saat ini. Insya Allah, sisa hidup ini saya abdikan untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya. (01/02)
