MCB.com (Kota Gorontalo) – Sungguh memprihatinkan. Sebuah rumah berdindingkan lembaran-lembaran tripleks inilah pasangan suami istri dan seorang anak tinggal bersama. Rumahnya memang tidak layak huni, namun mereka tetap bersyukur atas keadaan seperti itu. Keluarga ini mampu bertahan hidup di tengah kemiskinan dengan penghasilan pas-pasan.
Adalah Marsia bersama suami dan anak tunggalnya menempati rumah yang sebagian sudah berlubang. Mereka tak mengeluh. Padahal saat ini pemerintah Kota Gorontalo sedang giat-giatnya membangun rumah layak huni melalui program mahyani.
Kondisi rumah Marsia yang mulai rusak.
Pekerjaan suami Marsia sehari-harinya hanya sebagai pembersih saluran di salah satu kantor pemerintah Kota Gorontalo. Ia tidak mendapat gaji bulan seperti pegawai tetap lainnya. Suami Marsia hanya pekerja harian lepas. Ia bisa mendapat honor jika masuk kerja. Ketika tidak masuk kerja, terpaksa honor seharipun tidak diperolehnya.
Jika diakumulasi pendapatan setiap bulannya, berkisar satu juta rupiah lebih. Dari hasil yang sedikit tersebut, ia dapat membuat rumah sederhana tersebut. Namun Marsia mengaku tetap bersyukur dengan kondisi seperti ini.
Walau kondisi rumahnya seperti itu, Marsia tidak pernah mengeluh.
Bahkan Marsia meminta suaminya tidak terlalu memaksakan untuk mendapatkan bantuan rumah layak huni dari pemerintah kota. “Namun jika bantuan tersebut pun ditawarkan, maka kami sangat bersyukur,” ujarnya Marsia dengan senyum.
Marsia salah satu warga di Kelurahan Tamulabutao, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo. Jika melihat kondisi bangunannya, ia pantas mendapat bantuan pemerintah. Apalagi diera pemerintahan saat ini, banyak bantuan yang dikucurkan dengan semangat meberdayakan masyarakat miskin agar hidup mereka lebih sejahtera.* (01/02/03)
