Advetorial

Marten Taha: Pertumbuhan Ekonomi Kota Gorontalo Stabil

MCB.Com (Kota Gorontalo) – Perkembangan ekonomi Kota Gorontalo termasuk dalam pertumbuhan yang relative stabil, dengan rata-rata laju pertumbuhan ekonomi selama 3 tahun terakhir mencapai 37,68 persen.

Walikota Gorontalo Marten Taha menguraikan, laju inflasi Kota Gorontalo dari tahun ke-tahun berfluktuasi nilainya , tergantung pada kondisi perekonomian baik nasional maupun global. Inflasi Provinsi Gorontalo, Kota Gorontalo pada tahun 2016  tercatat sebesar 1,3 persen.

Hal ini kata Marten, disebabkan oleh karena rendahnya tendensi konsumen oleh karena kecendrungan harga-harga yang masih relative terjaga.

Dikatakan, pada tahun 2015 Kota Gorontalo termasuk wilayah yang memiliki ketimpangan pendapatan yang sedang,  dibanding tahun sebelumnya. Terjadi penurunan ketimpangan pendapatan meskipun relative kecil. Hal ini terjadi ketika dilihat dari index kemiskinan Kota Gorontalo terjadi penurunan dari 0,19  persen tahun 2014 menjadi 0,15 persen pada tahun 2015.

Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo ini menjelaskan, penurunan index P1 dan P2 tersebut sejalan dengan prioritas pemerintah dalam rangka upaya menekan biaya pengeluaran masyarakat miskin melalui program pemberian bantuan gratis.

Ketua DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo ini menguraikan, jumlah tenaga kerja di Kota Gorontalo tahun 2015 sebanyak 10.128 jiwa—naik menjadi 10.640 jiwa tahun 2016.  Jumlah ini diimbangi dengan perusahaan yang terdaftar meningkat dari 440 tahun 2015 menjadi 721 perusahaan tahun 2016. Dengan demikian tingkat pengangguran di Kota Gorontalo mengurang.

Mengacu kepada semua peningkatan tersebut kata Marten, Pemerintah Kota Gorontalo optimis terhadap pertumbuhan makro ekonomi daerah.  Dan diharapkan tetap stabil melaui upaya-upaya untuk mewujudkan kondisi yang sehat dan berkelanjutan, dan peningkatan produktifitas APBD.

Dijelaskan, penciptaan iklim investasi yang kondusif dan pengelolaan keuangan daerah yang fleksibel dan bijaksana, sehingga proyeksi ekonomi makro dan kondisi social budaya tahun 2018 diperkirakan sebagai berikut :

  1. Pertumbuhan ekonomi di proyeksikan 7,5 persen sampai 8 persen.
  2. Inflasi di proyeksikan 4,3 persen sampai 5 persen.
  3. Kemiskinan 5,3 persen.
  4. Rata-rata lama sekolah diproyeksikan 10,8/tahun
  5. Angka harapan hidup diproyeksikan 71,9/tahun

“Untuk mencapai target proyeksi tersebut diperlukan sinergitas kebijakan antara pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah daerah yang saling menopang satu dengan yang lainnya,” ungkapnya.

Menurut Marten, pembangunan kebijakan di tingkat nasional diharapkan mengawal stabilitas makro ekonomi serta meningkatkan pendapatan perkapita guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Penyusunan rancangan KUA-PPAS tahun 2018 ini secara umum disusun secara rasional dengan memperhatikan kondisi keuangan daerah dan skala prioritas pembanguna daerah. Dalam hal ini belanja daerah tidak akan  melampaui kemampuan pendapatan dan pembiayaan daerah, termasuk dalam agenda pilkada dan pemilihan anggota legislative,” tandasnya.* (01/02-Humas)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top