Sulawesi

Tak Kunjung Dibangun, Jembatan Kaleke Minta ” Tumbal”

MediaCerdasBangsa.Com (SULTENG) Sigi – SETELAH sekian lama dikhawatirkan, kini telah terbukti. Jembatan yang menghubungkan Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat dengan Desa Maku,Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi yang terus dikeluhkan pengguna jalan Sabtu (30/4) sekitar pukul 06.00 pagi ambruk untuk yang kedua kalinya.

Pemicu robohnya jembatan tersebut diduga karna tidak mampu menahan beban iring – iringan tiga truk yang sedang melintas diatasnya. Dalam peristiwa ini, nyawa sopir truk bernama Gopal (33) warga Buluri yang ikut terperosok bersama mobilnya kedalam sungai tak dapat terselematkan.

Atas peristiwa ini, Anggota DPRD Sigi, Surahman menilai, rubuhnya jembatan ini merupakan kelalaian pemerintah daerah khususnya Dinas PU Sigi dimana dianggap lamban dalam melakukan proses pembangunan jembatan, padahal diketahui jembatan yang menjadi akses warga ini sudah berstatusnya darurat sebab 2013 lalu juga pernah ambruk.

” Ini adalah kelalaian Pemda Sigi. kondisi jembatan ini kan sering kali dikeluhkan oleh pengguna jalan tapi itu juga tak dijawab oleh pemerintah daerah. Nanti ada  kejadian seperti ini baru mau dibangun, ini juga kami harapkan bisa jadi pembelajaran buat pemerintah Sigi khususnya Dinas PU,” tegas politisi Nasdem ini.

Senada dengan itu, Lin, salah satu warga Sigi justru menilai pemerintah daerah tidak rensponsif terhadap keluhan warga. Terbukti, kondisi jembatan yang kerab menjadi keluhan pengguna jalan tidak segera dijawab. Setelah roboh baru dinyatakan akan sibangun.

” Ya, mungkin ini yang di tunggu-tunggu pemerintah daerah, roboh baru akan dibangun. Semestinya setelah roboh 2013 lalu sudah dalam perencanaan dan 2014 sudah diprioritaskan sebab ini adalah akses utama warga dari dulu, ” tuturnya.

Seperti diketahui, Jembatan ambruk sekitar pukul 06:00 pagi dan evakuasi korban baru berhasil dilakukan sekitar pukul 15:00 Wita setelah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sigi menurunkan tiga unit eskavator.

Sebelumnya, tim SAR berusaha mengevakuasi korban, namun gagal. Ruang kemudi dipenuhi dengan pasir sehingga sopir naas tidak bisa dievakuasi. Arus deras sungai juga menghambat evakuasi saat itu. (Joni/Ardi)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top