MCB.Com (Gorontalo) – Konon, ketika Bupati Nelson Pomalingo setiap pergi keluar daerah (Jakarta) untuk mengikuti berbagai acara maupun memperjuangkan kepentingan daerah, ia lebih memilih ikhlas tinggal di kos-kosan. Faslitas hotel ia tidak gunakan, meskipun halal baginya menikmati fasilitas tersebut.
Padahal, fasilitas yang disediakan telah dibebankan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagaimana diatur dalam Undang-undang tentang Pemerintah Daerah. Fasilitas pesawatpun demikian, Nelson lebih memilih duduk di kelas ekonomi ketimbang mengambil tempat duduk dikelas bisnis.
Ah, mungkin pria kelahiran 24 Desember 1962 ini hanya ingin pencitraan agar mengundang simpati publik. Asumsi itu bisa saja benar dan bisa juga salah. Buktinya, hingga kini sikap rendah hati Nelson tersebut tidak terpublis di media massa.
Lantas, apa alasan Nelson memilih tinggal di kos-kosan? Suami dari Fory Naway ini sedikit memberikan alasan yang mengundang rasa empati. “Bagi saya, jabatan ini hanya sementara yang pasti akan kita tinggalkan,” kilah Nelson kepada MCB.Com.
Dengan tinggal di kos-kosan atau memilih tempat duduk (pesawat) kelas ekonomi kata Nelson, maka akan menghemat keuangan daerah. “Ketika jabatan itu kita tinggalkan, pasti kita akan terbiasa dan tidak kaget. Saya tidak mau terjadi post power syndrome,” terang Nelson sedikit tersenyum.
Deklarator pembentukan Provinsi Gorontalo ini mengurai, anggaran untuk tinggal di hotel tersebut sebesar Rp 8 juta, namun karena memilih tinggal di kos-kosan, Nelson hanya mengeluarkan anggaran Rp 3 juta rupiah setiap bulan.
“Di kos-kosan saya lebih nyaman. Semua saya kerjakan sendiri, termasuk seterika baju sendiri. Tidak ada pembantu. Walhasil, saya senang dan menikmatinya,” urai Nelson.(01/02)
