MCB.Com (Kota Gorontalo) – Nasi sudah jadi bubur, ini merupakan kalimat yang tepat untuk Marten Taha, sebagai Walikota Kota Gorontalo dirinya harus menelan ‘pil pahit’ akibat pencopotannya dari jabatan Ketua DPD II Golkar Kota Gorontalo.
Terkait itu, Marten Taha sendiri enggan memberikan komentar alias bungkam kepada awak media saat dicecar pertanyaan seputaran pencopota dirinya sebagai ketua pada acara rapat paripurna pembahasan Ranperda tentang perubahan APBD 2017 di aula kantor DPRD Kota Gorontalo, Rabu (13/09).
“Saya tidak berkomentar soal itu. Saya hanya menjelaskan soal penandatangan APBD dari hasil pembahasan paripurna tadi,” ujar Marten saat sebelum diwawancarai.
Setelah rapat pembahasan paripurna tersebut, dikerumuni oleh para sahabat legislatef sekaligus foto bersama. Menariknya pada kesempatan itu Marten sempat mengeluarkan kata, “Lepas dari Golkar, dikerumuni Anggota Dewan,” ucapnya sambil tersenyum.
Selain menjabat sebagai Walikota Kota Gorontalo, Maret juga menjabat sebagai Ketua DPD II Golkar hingga akhirnya turun putusan DPD I Partai Golkar Provinsi Gorontalo menunjuk Pelaksana Tugas (PLT) DPD II Partai Golkar Kota Gorontalo yakni Fikram Salilama.
Keputusan penunjukan PLT terhadap Fikram Salilama diputuskan pada rapat DPD I Golkar Provinsi Gorontalo yang digelar di kediaman Rusli Habibie, Kelurahan Moodu, kemarin, Selasa (12/9). Namun terinformasi, penunjukan PLT tersebut akan diambil alih kembali oleh Ketua DPD I Rusli Habibie, mengingat Fikram Salilama masih dalam kondisi sakit.* (01/02-Wawan/Bayu)
