MCB.Com (Gorontalo) – Ironi, Gorontalo yang dikenal dengan sebutan “Serambi Madinah” ini tercatat sebagai daerah pengkonsumsi minuman keras (Miras) tertinggi kedua setelah Sumatra Utara secara nasional. Makanya Walikota Gorontalo Marten Taha mempertanyakan tentang keakuratan data tersebut.
“Masa di Gorontalo yang penduduknya hanya 1,1 juta, dikatakan banyak mengkonsumsi miras? Lembaga mana yang melakuan penelitian itu? Tujuannya untuk apa? Dan kapan melakukan penelitian? Keakuratannya itu masih dipertanyakan,” protes Marten.
Menurut Marten Taha, perlu dicek kredibilitas lembaga yang mengeluarkan data dengan menyebutkan warga Gorontalo tertinggi kedua secara nasional pengkonsumsi minuman keras.
Walikota Gorontalo Marten Taha.
Marten Taha tidak yakin ketika Gorontalo disebut tertinggi pengkonsumsi minuman khamar tersebut. “Hal yang mustahil Gorontalo sebagai daerah diurutan kedua pengkomsumsi miras di tanah air,” sangkal Marten.
Sementara data kepolisian menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir ini justru kasus minuman keras menurun, termasuk angka kriminalitas yang ditimbulkan akibat miras berkurang.
Namun demikian kata Marten, data tersebut menjadi salah satu bahan introspeksi bagi pemerintah daerah untuk lebih berupaya keras dalam memberantas miras.
“Ini memang ukurannya provinsi, bukan satu daerah. Jadi dari 34 provinsi, katanya Gorontalo masuk urutan kedua. Sementara produksi-produksi miras justru ada di daerah-daerah tertentu,” tandasnya.* (01/02-Ferd)
