Gorontalo

Pemprov Minta ICMI Menopang Pembangunan di Gorontalo

MCB.Com (Gorontalo) – Pemerintah Provinsi Gorontalo menilai, keberadaan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) penting untuk menopang pembangunan didaerah. Pemprov meminta ICMI mampu merespon perubahan dalam dinamika kehidupan sosial di masyarakat.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim saat membuka kegiatan Musyarawah Wilayah dan Seminar Nasional ICMI tahun 2017. Idris Rahim menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada pengurus ICMI Pusat dan pengurus ICMI Gorontalo yang telah melaksanakan kegiatan ini. Ia berharap, seminar nasional tidak hanya sebatas seremonial, tetapi sejauh mana keberhasilannya yang nyata dilingkungan masyarakat.

Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim.

Kata Idris, tantangan yang dihadapi ICMI saat ini berbeda dengan tantangan pada awal pendirian ICMI. Situasi dan kondisi sekarang sudah berbeda dengan pada awal ICMI berdiri,  sehingga ICMI harus mampu merespons perubahan dalam dinamika kehidupan sosial dimasyarakat.

Idris meminta, ICMI harus meningkatkan semangat dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia, terlebih di Gorontalo agar lebih baik kedepannya. Selain itu,  ICMI juga diharapkan dapat berkontribusi maksimal dalam program nawacita presiden, yakni secara konsisten meningkatkan keimanan, ketaqwaan, pola pikir, kerja nyata, dan berkarya dalam kehidupan.

Idris mengharapkan,  kedepan ICMI perlu mengakomodir kelas menengah, khususnya di bidang ekonomi agar produk indonesia mampu bersaing dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini.

Seminar Nasional Dan Musyawarah Wilayah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI Gorontalo tahun 2017 mengambil topic, “Gerakan Wakaf Untuk Kesejahteraan Ummat”.

Ketua ICMI Pusat, Jimly Asshidiqie mengungkapkan, wakaf menjadi sangat krusial saat ini.  Setidaknya ada beberapa hal yang mengakibatkan pentingnya pemberdayaan wakaf di Indonesia,
antara lain; angka kemiskinan di indonesia masih tinggi yang perlu mendapat perhatian dan langkah-langkah yang konkrit, termasuk dari ICMI di daerah dan di pusat.

Menurut Jimly, terjadi kesenjangan yang tinggi antara penduduk kaya dengan penduduk miskin,
selain itu Indonesia memiliki jumlah penduduk muslim terbesar sehingga wakaf memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan.

Meski demikian kata Jimly, bukan sesuatu yang mudah untuk dapat menyelesaikan sejumlah masalah dalam perekonomian nasional. Hal tersebut membutuhkan keseriusan, komitmen, dan juga kerja keras sehingga terdapat solusi untuk menyelesaikannya.(01/03)

Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

The Latest News

To Top